Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Blogroll

Featured 1

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 2

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 3

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 4

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 5

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Rabu, 17 Desember 2014

Konfigurasi DHCP Server Mikrotik


DHCP adalah suatu protokol berbasis arsitektur client-server yang dipakai untuk memberikan alamat IP secara otomatis kepada komputer-komputer dalam suatu jaringan. Dengan demikian maka dalam suatu jaringan lokal seorang Administrator tidak perlu mengatur alamat IP komputer client satu per satu.

Seumpama sebuah perusahaan memiliki komputer lebih dari 50, kan tidak mungkin seorang Administrator menyeting alamat IP setiap komputer yang ada. Ya mungkin sih, tapi membutuhkan waktu yang lama.

Ada dua tipe DHCP, yaitu DHCP Server dan DHCP Client. DHCP Server bertugas memberikan alamat IP ke komputer client, sedangkan DHCP Client meminta alamat IP ke komputer server. Saat DHCP Client dihidupkan, maka komputer akan melakukan request ke DHCP Server untuk mendapatkan alamat IP. DHCP Server lalu menjawab dengan memberikan alamat IP yang ada di database. Setelah memberikan alamat IP, maka server meminjamkan (lease) alamat IP yang ada ke DHCP Client dan mencoret alamat IP tersebut dari daftar pool. Alamat IP diberikan bersama dengan Subnet Mask dan Default Gateway. Jika dalam DHCP Server tidak ada lagi database alamat IP yang dapat diberikan (range IP telah digunakan semua), maka komputer Client tidak akan mendapat alamat IP, dan komputer Client tersebut tidak dapat tersambung dalam Jaringan.

Maanfaat DHCP:
-Memudahkan transfer data dan informasi antar komputer dalam Jaringan.
-Administrator tidak perlu lagi mengatur pengalamatan IP pada setiap komputer yang ada dalam Jaringan.
-Memungkinkan suatu Client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh Client yang lain jika Client tersebut tidak sedang menggunakannya.
-Mencegah terjadinya IP conflict dalam suatu Jaringan.

Langkah - Langkah pengkonfigurasian DHCP Server Mikrotik sebagai berikut :

1. Pertama install WinBox, setelah selesai menginstall kemudian running kan WinBox atau Open maka akan tampil gambar seperti dibawah, pilih atau browse untuk melihat koneksi yang tersedia lalu klik "Mac Address" yang tersedia bukan yang lain. Kemudian "Connect"


setelah connect akan keluar gambar diatas, klik OK


maka akan tampil seperti gambar diatas jika sudah siap menginstall dan menjalankan WinBox

2. Kemudian dengan klik IP > Addressing. Pemberian IP address ini bersifat optional atau terserah sesuai dengan kebutuhan atau keinginan network enginer dengan mengklik tanda ( + )  / plus.

ethernet 2


ethernet 3



IP address adalah alamat IP, dan disini saya melakukan 2 client yaitu ethernet 2 & 3 LAN

3. Lihat pada tab bar menu "IP" >> DHCP Server maka akan tampil seperti gambar berikut, dan kemudian pilih tab DHCP Setup di bar DHCP sendiri


4. Pilih Jenis DHCP Server Interface yang hendak di konfigurasikan, klik salah satu dan kemudian Next


5. Kemudian akan muncul DHCP address space tab ,lalu kita pastikan IP nya sama dengan IP network yang telah kita berikan sesuai dengan ethernet masing masing pada langkah 4, Kemudian klik next.

6. Maka akan tampil tab gatway from DHCP network ,pastikan IP gateway sesuai dengan IP adress yang telah kita berikan pada langkah 4.

7. Lalu akan tampil tab Address to give out yaitu kita memberikan maksimum host atau IP pada network ethetnet misal saya menggunakan maksimum host yang ada pada network     yaitu 253 IP.Misal pada ether2  saya berikan range IP 172.16.10.2 - 172.16.10.254

8. IP DNS Servers yang digunakan jika akan mengakses jaringan internet dengan DNS server,saya menggunakan DNS Politeknik Caltex Riau dan DNS server lain sesuai dengan kenginan. Dimana saya mengkonfigurasi dengan 2 teman saya, lalu klik next.


9. Masukkan waktu penggunaan IP DHCP, pada praktikum digunakan penggunaan waktu DHCP selama 3 hari.


Apabila sukses maka akan terlihat list DHCP yang kita konfigurasikan seperti pada gambar diatas

10. Untuk melihat IP DHCP yang diberikan, dapat dilihat melalui cmd pada run dengan mengetikkan ipconfig/release untuk mereset IP,lalu ketik ipconfig/renew untuk membuat ulang IP, serta untuk melihat IP yang didapat pada host dapat dengan mengetikan ipconfig

-host1(ether2)>>IP 172.16.10.254

-host2(ether3)>>IP 10.1.1.254

11. Lakukan pengecekan apabila client telah terhubung ke server untuk memastikan apakah pengkonfigurasian berhasil atau tidaknya yaitu dengan melakukan pengujian PING pada cmd untuk melihat apakah client 1 dan 2 sudah bisa berkomunikasi, misal PING dilakukan dari host1 ke host 2 ,maka ketik pada cmd ping 10.1.1.254

Hasil PING tersebut seperti gambar berikut :


Sekian info yang dapat saya sampaikan, kritik dan saran saya harapkan, Arigatou~



Konfigurasi Server dan Streaming Video menggunakan VLC


Mungkin sudah banyak artikel atau postingan yang telah membahas tentang VLC media player, dan mungkin sudan banyak pula yang  tau tentang  dan kegunaan aplikasi ini. Tapi, mungkin  adapula yang belum mengetahui apa itu VLC media player dan apa kegunaannya?. Nah, oleh karena itu apa salahnya jika dalam postingan saya kali ini saya menuliskan kembali mengenai VLC media player.  Woke langsung saja!
VLC media player adalah salah satu aplikasi media player yang dapat memainkan banyak file yang berjenis audio maupun video yang tidak dapat dibuka langsung melalui aplikasi bawaan dari PC/laptop anda tanpa memerlukan codex tambahan atau program lainnya. Salah satu contohnya seperti file yang berjenis WebM, file tersebut tidak dapat dibuka melalui aplikasi media player bawaan dari PC/laptop anda, namun dengan aplikasi ini file tersebut dapat dibuka di PC/laptop anda.
Mungkin itu penjelasan secara umum dari saya mengenai VLC media player. Jika anda belum memiliki dan merasa tertarik dengan aplikasi tersebut, ada dapat mengunduhnya.

VLC Media Player merupakan perangkat lunak (software) pemutar beragam berkas (file) multimedia, baik video maupun audio dalam berbagai format, seperti MPEG, DivX, Ogg, dan lain-lain. VLC Media Player juga dapat digunakan untuk memutar DVD,VCD, maupun CD. VLC Media Player bersifat sumber terbuka (open source) dan tersedia untuk berbagai sistem operasi. Mulai dari Microsoft Windows, beragam distro Linux, Mac OS, dan beberapa sistem operasi lainnya. Salah satu kelebihan yang paling menonjol dari VLC Media Player adalah kelengkapan codec yang dimiliki. Dengan kata lain, VLC dapat memutar hampir seluruh jenis berkas audio maupun video yang ada. VLC Media Player adalah program multimedia player yang sangat portabel. Singkatnya, program ini bisa dipakai untuk memutar berkas multimedia, baik yang ada di komputer, keping CD atau DVD, hingga untuk streaming di internet. Di balik tampilan programnya yang sederhana, pemutar berkas multimedia ini dilengkapi dengan beragam fitur tambahan, seperti kemampuan subtitle, tag format, konversi, filter, skin, dapat dioperasikan melalui berbagai interface, tersedia dalam bahasa Indonesia, dan masih banyak lagi. Bahkan, program ini juga bisa dijadikan sebagai server untuk kebutuhan streaming di jaringan lokal dan internet.


Berdasarkan tujuan dari paket data di jaringan komputer, paket terbagi menjadi 3(tiga) jenis, seperti tertulis di judul blog ini, yaitu Unicast, Broadcast dan Multicast. Istilah broadcast, sepertinya lebih sering didengar oleh kita semua dibandingkan yang lainnya. Mungkin ini dikarenakan sehari-hari kita mendengar kata ‘broadcasting’.

Unicast

Unicast merupakan jenis paket yang berasal dari satu titik, dan memiliki tujuan hanya satu titik yang lain (titik bisa berarti komputer, atau peralatan jaringan lainnya). Ditilik dari ‘bedah paket’ nya, kita bisa lihat unicast memiliki satu MAC address pengirim, dan satu MAC address penerima. Secara analoginya, setiap hari pada saat browsing Internet, kita sudah melakukan proses unicast ini, yaitu apabila kita mengetik satu alamat URL misalnya, komputer kita sedang ber-unicast-ria dengan server web yang ada di URL tersebut. Hampir seluruh paket aplikasi yang mendominasi jaringan kita bersifat unicast, seperti http, telnet, ftp, smtp, pop3, dsb.

Broadcast

Broadcast, pada jaringan komputer, merupakan jenis paket yang berasal dari satu titik, dan memiliki tujuan ke semua titik lain yang ada di jaringan. Biasanya jenis paket broadcast akan dikirimkan untuk menyatakan suatu ‘keberadaan’ sebuah layanan, atau pencarian sebuah titik pada jaringan. Contoh nyata dari paket broadcast ini adalah paket-paket NETBIOS yang dikirimkan oleh Windows setiap periode tertentu, yang berisikan nama komputer dan workgroup di mana komputer tersebut berada. Itulah sebabnya, kita bisa mendapatkan banyak informasi tentang apa saja komputer yang ada di jaringan kita pada Network Neighbourhood atau My Network Places. Apabila jaringan kita analogikan dengan pasar, maka para penjual ikan maupun sayur yang saling berteriak satu sama lain, merupakan paket broadcast. Di satu sisi, kita akan dengan mudah mengetahui di mana kita bisa membeli sayur tertentu, tapi di sisi yang lain kita juga akan merasa ‘bising’ dengan kondisi di mana semua pembeli berteriak, apalagi bila bersamaan. Hal yang sama juga terjadi pada jaringan. Apabila kita memiliki 500 komputer dengan Windows, dan semuanya terletak di satu subnet, maka jaringan kita akan penuh dengan paket-paket broadcast. Inilah sebabnya di sebuah jaringan yang sudah mulai berkembang menjadi besar, dibutuhkan langkah-langkah untuk ‘memperkecil’ pengaruh dari broadcast, agar jaringan tetap lancar dan tidak ‘dipenuhi’ oleh paket-paket yang tidak seharusnya. Jika kita melakukan bedah paket terhadap paket berjenis broadcast, dengan mudah kita dapat lihat, paket ini memiliki destination address berisi FF:FF:FF:FF:FF:FF ( semua berisi bit 1 ). Apabila sebuah switch melihat paket dengan tujuan tersebut, maka otomatis paket tersebut akan diteruskan ke semua port.

Multicast

Multicast merupakan jenis paket, berasal dari satu buah titik dan bertujuan ke sebuah alamat khusus (bukan titik khusus), di mana alamat khusus ini dapat ‘didengarkan’ oleh titik-titik lain di jaringan yang ‘berkepentingan’ untuk mendengarkannya. Konsepnya mirip dengan siaran radio, yaitu, jika kita hendak mendengarkan suatu siaran khusus, maka kita harus merubah frekuensi radio ke frekuensi yang tepat. Dan tentunya, berjuta-juta orang bisa mendengarkan radio yang sama. Paket multicast sangat efektif untuk keperluan video streaming, audio streaming dsb. , karena dari sisi titik pengirim, hanya perlu ‘mengirimkan’ paket satu kali saja ke alamat khusus. Karena hanya satu paket saja, dan bisa banyak sekali ‘pendengar’, maka otomatis utilisasi jaringan tidaklah terpakai terlalu tinggi. Sebagai contoh, film dengan kualitas DivX, bisa dikirimkan dengan bandwidth sekitar 1-2Megabit/second saja, dan satu kantor sudah bisa menonton film tersebut. ( Aplikasi menggunakan VLC dari http://www.videolan.org/ )
Hanya saja, untuk bisa melakukan multicast, jaringan kita harus disetting sedemikian rupa, karena tidak semua jaringan mendukung multicast dengan baik. Sebagai contoh, kita tidak mungkin meng-stream video kita secara multicast ke Internet dengan mudah tanpa kita mengotak-atik perangkat router kita. Jika kita membedah sebuah paket multicast, kita akan melihat bahwa MAC address dari destination nya berisikan paket 01:00:5E:xx:xx:xx. Lebih lanjut tentang multicast akan dibahas khusus.

Berikut langkah - langkah pengkonfigurasian Unicast (http) :

1. Install VLC dan setelah selesai penginstallan kemudian buka vlc dan klik "media" pada menu kiri atas lalu pilih "Stream" maka tab default akan pada Menu "File" lalu klik "add" dimana video yang hendak di Unicast kan, kemudian klik "Stream"



2. Maka akan tampil gambar dibawah dan klik Next


3. Pilih New Destination jenis HTTP dan klik add HTTP lalu select / centang Display locally dan Next


4. Biasanya port akan ber default 8080 maka tidak perlu diubah lagi, namun apabila belum 8080 makan ubah menjadi 8080, serta path adalah nama video yang di Unicast kan. Saya menggunakan path "tes" kemudia klik Next


5. Kemudian select / centang Active Transcoding dan pilij jenis profile nya "Video - MPEG-2 + MPGA (TS)" dan Next


6. Maka akan tampil gambar seperti dibawah, tulisan pada bar di gambar itu adalah command cepatnya, dan cukup kita "Stream" kan saja. 


Namun pastikan Server dengan Client pada satu LAN atau satu jaringan dan client sudah terhubung terhadap server dimana Client cukup mengakses IP server yang meng Unicast kan video tersebut.

7. Untuk Client langkah aksesnya yaitu awalnya sama dengan saat pengkonfigurasian pada server namun bedannya Client pada tab bar "Network" atau "Jaringan" dan menginputkan http://172.18.13.124:8080/tes seperti halnya IP, port, dan nama video yang akan di akses atau di streaming


Kemudian Client klik "Play" maka langsung akan menstreaming video yang di Unicast kan oleh Server

Langkah - langkah pengkonfigurasian Multicast (RTP)

1. Ulangi langkah- langkah 1 - 3

2. Centang Display Locally lalu pilih New Destination > RTP/MPEG TransportStream dan Next


3. Ubah Profile seperti gambar berikut dan centang/select Active Transcoding, lalu pilih Next


4. Akan keluar tampilan seperti dibawah ini. Silahkan masukan IP Address server untuk koneksi Client serta dengan port 5004 untuk Multicast (RTP).



Fungsi diberikannya IP Address agar dapat membuat sebuah koneksi Multicast. Client yang mengakses ke server saja yang bisa melihat video streaming.

5. Kemudian seperti langkah http sebelumnya untuk Client yang hendak mengakses video streaming yang di Multicast Server. Namun untuk aksesnya sebagi berikut :


Terakhir adalah Broadcast (RTSP) langkah - langkah sebagai berikut :

1. Ulangi langkah 1 - 3

2. Centang Display Locally lalu pilih New Destination > RTSP dan Next


3. Ubah Profile seperti gambar berikut dan centang/select Active Transcoding, lalu pilih Next


4. keluar tampilan seperti dibawah ini. Silahkan masukan IP Address server untuk koneksi Client serta dengan port 8554 untuk Broadcast (RTSP).


5. Kemudian seperti langkah http dan RTP sebelumnya untuk Client yang hendak mengakses video streaming yang di Broadcast Server. Namun untuk aksesnya sebagi berikut :


Sekian Blog yang saya berikan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan mohon maaf apabila ada kesalahan, kritik dan saran yang saya harapkan, Arigatou~

Selasa, 16 Desember 2014

Konfigurasi VoIP dengan PBX menggunakan Windows 3CX dengan terhubung pada Tathering & Portable Hotspot


Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa.Definisi VoIP adalah suara yang dikirim melalui protokol internet (IP).



3CX Phone System adalah sebuah software IP PBX yang dapat menggantikan perangkat fisik PBX / PABX. IP PBX dari 3CX ini telah didevelop khusus untuk sistem operasi Windows dan berprotokol standar SIP, sehingga akan lebih mudah dimanage dan tentunya akan cocok dengan segala jenis SIP Phone, softphone maupun IP Phone.
3CX Phone System, selain berbasis Windows, 3CX juga memberikan paket teknologi komunikasi yang lengkap dengan menyertakan voice mail, fax, email dan status kehadiran/online user dan juga Video Call.
Masing-masing user juga dapat mengkonfigurasi pengaturan extensinya masing-masing melalui web-based user portal, yang tentunya dapat diakses dari mana saja tanpa bantuan IT Staff. di antaranya fitur-fitur seperti Call Forwarding dan Caller ID.
Dengan konsol web-based, administrator pun dapat dengan mudah membuat extensi-extensi baru dan mengubah pengaturan IP PBX. Dan karena 3CX Phone System adalah aplikasi Windows, tentunya akan sangat mudah dimonitor dan dikontrol. Anda dapat meingstall 3CX pada sebuah server yang sudah ada, atau bisa divirtualisasikan dan tidak memerlukan perangkat , tenaga dan biaya manajemen tambahan.

Pada kali ini kita akan membangun sebuah Ip PBX Server dengan windows 7 dan 3CX phone System menggunakan sebuah PC sebagai server dan beberapa smartphone Android yang digunakan sebagai client nantinya.

Pada percobaan ini, kami menggunakan windows untuk melakukan instalasi servernya dan menggunakan smartphone sebagai client. Langkah langkah nya adalah sebagai berikut :

1. Download dan install aplikasi 3Cx server pada PC anda. Aplikasi dapat di download di website terkait

2. Kemudian setelah melakukan penginstalan, config sesuai berikut :




3. Pilih create new PBX karena kita akan membuat PBX virtual baru pada windows,seperti yang ditunjukkan pada gambar : 

Dengan config default dan Next >

4. Pilih digit in extension numbernya, saya memilih 3 nomor extensi dikarenakan hanya 3 saluran yang saya butuhkan


5. Memasukkan password dan user name sesuai yang anda inginkan namun jangan sampai lupa dan untuk security 3CX tersebut.


6. Membuat ekstension,misal pada awal kita ingin membuat 3 user dengan nama contact beserta ekstensi operator (no. ekstensi = 100), hanafi (no. eks = 101), icad (no. eks = 102), seperti contoh yang ditunjukkan pada gambar berikut :








Namun gambar tersebut tidaklah seperti penyetingan yang saya punya dikarenakan tidak sempatnya pengambilan data, jadi dapat kita simulasikan seperti ini dan sesuai penyetingan saya

7. Setelah selesai melakukan setting sebagai operator dan client - client, silahkan masuk pada applikasi selanjutnya 3CX Phone System Menagement Console. Lalu silahkan registrasi dengan username dan password yang telah disetting.


Kemudian akan tampil system management console dari 3cx phone system seperti berikut :


Lalu kemudian penyetingan Account 3CX maupun X-Lite nya, seperti contoh dibawah dimana harus sama yang di setting sebelumnya yaitu ekstensi operator (no. ekstensi = 100), hanafi (no. eks = 101), icad (no. eks = 102). Client yang berwarna hijau berarti online sedangkan merah tidak tersambung dan kuning/orange sedang terhubung




IP pada digambar maksudnya adalah pc atau client yang hendak membuat account atau tathering hotspot hp yang hidup dengan 2 komputer terkoneksi/tersambung ke hp tersebut sehingga ketiganya satu jalur atau satu jaringan







Setelah melakukan pengetesan panggilana ke tiap tiap extension maka konfigurasi telah berhasil dilakukan seperti gambar gambar diatas yang membuktikan pengkonfigurasian berhasil, sesuai dengan yang saya setting yaitu nomor nomor extension operator (no. ekstensi = 100), hanafi (no. eks = 101), icad (no. eks = 102).

Sekian penjelasan tentang konfigurasi dan pengistalan 3CX untuk voip melalui wifi hotspot dengan serveradalah PC dengan OS windows. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih telah berkunjung dan mohon dukungannya dan sarannya.

Selasa, 09 Desember 2014

Konfigurasi Nagios pada Ubuntu

NAGIOS 3

     Nagios adalah Tools network monitoring system opensource yang mudah digunakan. Nagios awalnya didesign untuk berjalan pada sistem operasi Linux, namun dapat juga berjalan dengan baik hampir disemua  sistem operasi unix.

    Nagios didesign untuk memonitoring keadaan suatu jaringan atau bisa memonitoring masalah-masalah pada suatu host tertentu yang ingin kita monitoring. Nagios mengawasi host-host dan servis yang telah ditetapkan, memberi peringatan jika keadaan memburuk, dan memberi tahu kapan keadaan tersebut membaik.

1. Masuk ke terminal Ubuntu anda.
    $ sudo su
   
   Sudo adalah program yang terdapat di linux yang digunakan untuk menjalankan perintah yang membutuhkan akses dari akun root. Sudo hanya dapat digunakan oleh user yang sudah terdaftar di file /etc/sudoers. 

   Sudo su memberikan kewenangan agar user biasa dapat bertingkah seperti super user (sudo --> super user do) sehingga user biasa pun dapat leluasa "menguasai sistem".  2. Masukkan password ubuntu anda    ***
 password yang saya gunakan adalah 234

3. Lakukan pengecekan untuk setiap paket yang dibutuhkan sebelum menginstal cacti dengan cara seperti di bawah ini :
    dpkg -l |grep <jenis paket yang akan dicek>

pada praktikum yang saya lakukan, perintahnya adalah seperti ini :

   dpkg -l |grep apache2 >> untuk mengecek paket apache2
   dpkg -l |grep nagios3 >> untuk mengecek paket nagios3

    Perintah dpkg merupakan salah satu package manager yang dapat kita gunakan untuk melakukan management (install/uninstall).
Perintah dpkg banyak macamnya, salah satunya adalah dpkg -l yang merupakan perintah untuk melihat daftar package yang telah terinstall beserta versi package yang telah terinstall dan deskripsinya.  Sedangkan |grep digunakan untuk mencari file-file yang mengandung teks dengan kriteria yang telah anda tentukan.

4. Jika sudah terinstall, maka lakukan remove terlebih dahulu untuk install ulang paket. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa paket yang anda install lengkap dengan menginstall ulang paketnya sendiri. Remove dapat dilakukan dengan cara :

    #apt-get remove apache2 >> untuk meremove paket apache2
    #apt-get remove nagios3 >> untuk meremove paket nagios3



5. Install Nagios 3 pada Ubuntu anda dengan cara:

     #apt-get install nagios3

6. Setelah itu lakukan konfigurasi selanjutnya dengan cara:
     #nano /etc/nagios3/conf.d/localhost_nagios3.cfg
    Ini merupakan perintah untuk konfigurasi pada local hostnya. Pada Konfigurasi ini, saya akan memonitoring 3 jaringan tetangga, yaitu nia (jartel1), fajri (jartel2), dan novita (jartel3).

Konfigurasi pada local host ini dapat dilakukan seperti di bawah ini :

# A simple configuration file for monitoring the local host
# This can serve as an example for configuring other servers;
# Custom services specific to this host are added here, but services
# defined in nagios2-common_services.cfg may also apply.

define host{
use generic-host ; Name of host template$
host_name jartel1
alias nia
address 172.16.30.34
}
define host{
use generic-host ; Name of host template$
host_name jartel2
alias fajri
address 172.16.30.32
}
define host{
use generic-host ; Name of host template$
host_name jartel3
alias novita
address 172.16.30.55

# Define a service to check the disk space of the root partition
# on the local machine. Warning if < 20% free, critical if
# < 10% free space on partition.
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel2
service_description Disk Space
check_command check_all_disks!20%!10%

define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel2
service_description Disk Space
check_command check_all_disks!20%!10%
}
define service{
        use                             generic-service         ; Name of serv$
        host_name                       jartel3
        service_description             Disk Space
        check_command                   check_all_disks!20%!10%
        }
define service{
use generic-service ; Name of serv$
host_name jartel4
service_description Disk Space
check_command check_all_disks!20%!10%

# Define a service to check the number of currently logged in
# users on the local machine. Warning if > 20 users, critical
# if > 50 users.
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel2
service_description Current Users
check_command check_users!20!50
}
define service{
use generic-service ; Name of serv$
host_name jartel3
service_description Current Users
check_command check_users!20!50

# Define a service to check the number of currently running procs
# on the local machine. Warning if > 250 processes, critical if
# > 400 processes.
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel2
service_description Total Processes
check_command check_procs!250!400
}
define service{
use generic-service ; Name of serv$
host_name jartel4
service_description Total Process
check_command check_procs!250!400
}

# Define a service to check the load on the local machine.
define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel2
service_description Current Load
check_command check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.0$
}
define service{
use generic-service ; Name of serv$
host_name jartel3
service_description Current Load
check_command check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.$
define service{
use generic-service ; Name of serv$
host_name jartel4
service_description Current Load
check_command check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.$

7. Kemudian lakukan konfigurasi pada host groups nya, dengan cara :
    #nano /etc/nagios3/conf.d/hostgroups_nagios2.cfg 
   
   lalu konfigurasi seperti ini:
# Some generic hostgroup definitions

# A simple wildcard hostgroup
define hostgroup {
        hostgroup_name  all
                alias           All Servers
                members         jartel1,jartel,jartel3
        }

# A list of your Debian GNU/Linux servers
define hostgroup {
        hostgroup_name  debian-servers
                alias           Debian GNU/Linux Servers
                members         jartel1,jartel2,jartel3
        }

# A list of your web servers
define hostgroup {
        hostgroup_name  http-servers
 alias           HTTP servers
                members         jartel1,jartel2,jartel3
        }

# A list of your ssh-accessible servers
define hostgroup {
        hostgroup_name  ssh-servers
                alias           SSH servers
                members         jartel1,jartel2,jartel3
        }
# A list of your ping-accessible servers
define hostgroup {
        hostgroup_name ping-servers
                alias           PING servers
                members         jartel1,jartel2,jartel3
}

8. Setelah itu lakukan konfigurasi pada servicenya, dengan cara seperti di bawah ini :
   #nano /etc/nagios3/conf.d/services_nagios2.cfg
   
Konfigurasinya seperti ini :
 #check that web services are running
define service {
        hostgroup_name                  http-servers
        service_description             HTTP
        check_command                   check_http
        use                             generic-service
        notification_interval           0 ; set > 0 if you want to be renotified
}

# check that ssh services are running
define service {
        hostgroup_name                  ssh-servers
        service_description             SSH
        check_command                   check_ssh
        use                             generic-service
        notification_interval           0 ; set > 0 if you want to be renotified
}
# check that ping services are running
define service {
        hostgroup_name                  ping-servers
        service_description             PING
        check_command                   check_ping
        use                             generic-service
        notification_interval           0 ; set > 0 if you want to be renotifi$
}

9. Setelah konfigurasi pada local host, host groups, dan services selesai, lakukan restart.
   # /etc/init.d/nagios3 restart 

10. Untuk mensetting password baru sesuai dengan yang anda inginkan, ketikkan seperti di bawah ini :
  #sudo htpasswd -c /etc/nagios3/htpasswd.users nagiosadmin

11. Buka browser, kemudian buka link ini http:/localhost/nagios3 , maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini :


Masukkan password yang telah anda buat, kemudian masukkan usernamenya nagiosadmin.

12. Setelah login, anda akan masuk ke halaman Nagios3 seperti ini :


13. Klik MAP pada bagian kanan halaman Nagios, maka akan muncul tampilan host tetangga yang telah anda konfigurasi tadi. Tampilannya seperti ini :












14. Monitoring telah dapat dilakukan dengan menggunakan nagios. Jika masih ada jaringan yang Down, maka tunggu beberapa saat untuk jaringan tersebut Up. Monitoring dapat dilakukan dalam beberapa tampilan. Disini saya memonitoring 3 jaringan tetangga, yaitu nia (jartel1), fajri (jartel2), dan novita (jartel3). Berikut hasil monitoringnya :



Pada konfigurasi ini saya lakukan kelompok dengan memakai komputer yang teman saya pakai yaitu ryan, nia, fajri, dan novita

PENTING!

Pada saat memasukan nama usernam dan password di register awal nagios harus dengan benar jangan sampai ada kesalahan dan apa bila terjadi kesalahan maka konfiguras services, local host, dan host groups berdampak pada sever nagios yang didak dapat dijalankan.

Demikian blog yang saya sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.